SEJARAH DAN PROFIL
Langkoe Diving Club (LDC-FPIK UHO)
A. Pendahuluan
Provinsi Sulawesi
Tenggara merupakan suatu wilayah yang terletak di kawasan Indonesia Timur. Secara astronomi wilayah ini
terletak pada 120o45’BT dan 3o – 6o LS. Memiliki luas wilayah darat 27.686 km2
yang terdiri dari sepuluh Kabupaten/Kota. Luas wilayah perairan
Sulawesi Tenggara + 110.000 km2 atau 80 % dari keseluruhan
luas wilayahnya dengan panjang garis pantai + 1.740 km2. Terdapat 48 pulau, 1 gugusan kepulauan dan
lebih dari 100 pulau-pulau kecil. Perairan
laut Sulawesi Tenggara memiliki ekosistem terumbu karang yang terdiri dari 68
lokasi dan 5 lokasi memiliki areal yang cukup luas. Diantaranya adalah kawasan terumbu karang
Kepulauan Wakatobi yang kini menjadi Taman Nasional serta kawasan terumbu karang
teluk Lasolo dan Pulau Padamarang yang keduanya telah diusulkan oleh UKSDA
Sulawesi Tenggra menjadi Taman Wisata Alam Laut. Potensi perikanan laut Sulawesi Tenggara
diestimasi 500.000 ton/tahun dengan MSY 250.000 ton/tahun Hamparan hutan
Mangrove 82.300 Hektar dan yang dapat di konversi menjadi tambak adalah 44.699
hektar.
A. Sejarah LDC
Langkoe Diving Club – Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo yang disingkat LDC-FPIK UHO
merupakan kelompok organisasi
mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo yang
didirikan oleh para pendahulu untuk mewadahi minat dan
aspirasi mahasiswa perikanan dengan
latar belakang keinginan
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang selam dan riset bawah air serta sasaran persiapan mahasiswa menyongsong
pembentukan disiplin ilmu kelautan dan perikanan.
Pendahulu
yang dimaksud adalah mereka yang
benar-benar berjuang untuk lembaga selam pertama di Sulawesi
Tenggara hingga saat sekarang menjadi lembaga yang kita masuki. Perjuangan
yang panjang dengan melalui berbagai dinamika dan tidak mesti berjalan sesuai
harapan. Saat itu sebelum berdirinya LDC, para Dosen-Dosen di perikanan mengajak
beberapa senior mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan selam dan
riset bawah air, hingga pada akhirnya terbayang dalam pikiran meraka, mungkin mereka
memerlukan suatu wadah untuk memenuhi
keinginan mereka. Pada saat itu pula sempat Dosen-Dosen mengemukakan saran untuk membentuk
suatu lembaga. Adanya sinyal
tersebut disepakatilah untuk membentuk lembaga, maka
mulailah rangkaian inisiatif segera membentuk lembaga untuk tempat kumpul
sekaligus menyalurkan minat dan bereksperimen melalui selam dan riset bawah air.
Para
penggagas tersebut di antaranya adalah Dr. Ir. Muh. Ramli, M.Si, Ir. Utama Kurnia Pangeran, M.Si,
Syamsu Alam Lawelle, S.Pi dan dari mahasiswa yaitu Asmadin, La Kadi, Ali
Fatuni, Kudrat Priadi, La Ode Sairuddin serta disusul beberapa teman-teman yang
lainya. Dari hasil
diskusi dan perjuangan yang panjang menghasilkan tiga point utama yaitu:
- Nama Lembaga. Melalui diskusi yang panjang.?
- Arah dan Tujuan perjuangan inisiatif lembaga.?
- Kapan dan dimana didirikan, siapa pendiri?
1.
Nama Lembaga
Hasil diskusi dan
perjuangan yang panjang untuk sebuah organisasi Selam pertama di Sulawesi
Tenggara. Tentunya sebuah organisasi harus mempunyai nama sesuai yang tertera
dalam kode etik dan norma-norma organisasi serta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Nama lembaga pada akhirnya “LDC”.
Mengapa nama harus LDC?.
Beberapa
pemikiran nama lembaga harus merujuk pada salah satu sumberdaya hayati perairan
yang banyak terdapat di Sulawesi Tenggara. Namun keberadaanya di alam sudah
mendekati kepunahan dan statusnya dilindungi sehingga dalam rangka untuk melestarikan dan mensosialisasikanya
maka diambillah salah satu sumberdaya
hayati tersebut yaitu ikan yang dalam bahasa Bajo “LANGKOE”, sedangkan dalam bahasa Indonesia Ikan Napoleon dan
bahasa latinnya Cheillinus undulates. Pada akhirnya
lembaga yang terbentuk
diberi nama Langkoe Diving Club.
2.
Arah dan Tujuan
Arah dan tujuan
pembentukan lembaga Langkoe Diving Club tidak berhenti sampai disitu, lebih dari
itu akan berdiri dan brnaung dimana pada saat itu, sehingga ada beberapa inisiatif
mulai dibangun akan berdiri sebagai Unit Kegiatan yang telah
dikonformasikan dengan Pembantu Rektor III, namun perjuangan tersebut
gagal untuk berdiri sebagai salah satu Unit Kegiatan di tingkat Universitas, di sisi lain pada
level Fakultas juga telah dilakukan. Proses loby melalui Pembantu
Dekan III Faperta sehingga sehingga pada saat itu ada titik terang, namun ada beberapa saran agar lembaga ini di
SK-kan oleh Ketua Jurusan Perikanan.
Dengan berbagai jalan yang ditempuh terbitlah SK
dari pihak Jurusan
Perikanan.
3. Kapan dan dimana didirikan, siapa
pendiri?
Perjalanan
yang panjang telah menemui titik perjalanan baru dilakukan. Serangkaian beberapa ide dari para penggagas, Inisiatif untuk melakukan kegiatan mulai
bermunculan, pada saat itu bertepatan
dengan Hari Lingkungan
Hidup Se-Dunia maka disusun hal-hal penting dalam menyonsong Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia yang
kebetulan LDC sebagai salah satu pelaksana kegiatan
tersebut yang dibiayai Yayasan Kehati.
Pelaksanaan kegiatan ini
merupakan rahmat sebap baru berdiri sudah ada kegiatan kerjasama yang dilakukan.
Setelah kegiatan tersebut selesai
mulailah didiskusikan mengenai kapan dan dimana didirikan. Hasil beberapa kali
rapat maka muncullah kesepakatan bahwa lembaga ini dideklarasikan di
Kendari pada 13 November 1998 dan tepatnya tanggal 27 November
resmih berada di naungan Jurusan Perikanan. Sebelumnya melewati diskusi panjang, bermula dari hasil
konsultasi mahasiswa (Asmadin, La Kadi, Ali Fatuni, Kudrat Priadi, La Ode
Sairuddin) bersama
dengan Dosen Perikanan Dr. Ir. Muh. Ramli, M.Si, Ir.
Utama Kurnia Pangeran, M.Si, Syamsu Alam Lawelle, S.Pi (Dosen selaku pengarah), Dekan Fakultas Pertanian (Bapak Ir. La Ode
Alwi), Pembantu Rektor III Universitas Halu Oleo (Bapak Alm. Drs. La Ode Arif
Sulaiman) dan Rektor Universitas Halu Oleo (Bapak. Alm. Prof. Dr. H. Abdul Rauf
Tarimana).
Sesuai
kesepakatan bersama para peggagas tersebut dengan pertimbangan yang cukup
panjang akhirnya LDC di kembalikan ke Jurusan Perikanan. Diakui bahwa semua perjalanan tidak
harus mulus dan lancar tetapi ada kerikil dan lubang yang kadang mengganggu
perjalanannya.
Saat itu kehadiran Lembaga LDC di Jurusan perikanan
membuat para pengurus lembaga lain (Lembaga Kajian di Tingkat Perikanan) merasa
kehadirannya yang terlalu dini dan bisa mempengaruhi lembaga yang ada sebap LDC
dianggap seperti lembaga yang eklusif. Anggapan itu akhirnya mulai hilang
sedikit demi sedikit seiring dengan waktu.

Gambar
1. Logo LDC Pertama
Di
kepengurusan ke 7 yang diketuai oleh (Anung Wijaya, S.Pi) logo tetap, namun ada
perubahan tulisan “PERIKANAN UNHALU” menjadi FPIK UNHALU, sebap Jurusan
Perikanan di Fakultasi Pertanian telah Menjadi Sebuah Fakultas yaitu Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Berikut adalah logo yang
kedua LDC
Gambar
2. Logo LDC yang Kedua
Di erah
sekarang atau kepengurusan ke 12 periode 2014-2015 logo juga mengalami
perubahan tulisan “FPIK UNHALU” menjadi FPIK UHO dikarenakan singkatan
Universitas Halu Oleo yang dulunya “Unhalu” kini menjadi UHO. Berikut logo LDC
yang sekarang
Sesuai
kesepakatan Tim Perumus Independent (TPI) logo LDC tidak bisa mengalami perubahan
terkecuali tulisan tambahan yang merupakan LDC bernaung.
Berdasarkan hasil kesepakatan
oleh Tim Perumus Independent logo atau Lambang LDC mempunyai makna sebagai
berikut:
1. Lingkaran hitam: menandakan
Ldc adalah organisasi yang berada di Unhalu
2. Lingkaran putih: (tulisan
Langkoe Diving Club Perikanan Unhalu),
Menandakan LDC adalah organisasi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
3. Rantai: Lambang
kekokohan dan persatuan yang erat
4. Rantai dengan jumlah 13 rantai:
Menandakan tanggal kelahiran LDC yaitu 13 november 1998
5. Gambar ikan napoleon Cheillinus undulates (langkoe): Menandakan
sosialisasi tenang pelestarian ikan napoleon yang hampir punah
6. Warna biru: Menandakan
lautan yang merupakan habitat LDC
7. Warna merah bergaris putih
(miring): Melambangkan bendera selam yang merupakan
terapan ilmu LDC
8. Warna merah meruncing: Melambangkan
layar perahu, yang ditumpangi oleh LDC untuk melakukan perjalanan.
B.
Profil LDC
Saat ini Langkoe Diving Club (LDC-FPIK) UHO memiliki anggota sebanyak 166 orang, yang direkrut melalui DIKLAT dengan
kriteria mampu menyelam. 2 orang anggota telah memiliki perusahaan yang
berhak mengeluarkan sertifikat Selam, Lebih dari 100 orang
anggota telah memiliki sertifikat Selam POSSI, SSI, PADI, ADS 12 orang telah mengikuti DIKLAT
Penelitian Penentuan Kondisi Terumbu Karang yang diselenggarakan oleh
P3O-LIPI. Bahkan saat ini sebagian
alumni yang telah memperoleh gelar sarjana telah membentuk suatu lembaga
tersendiri yang bergerak dibidang pelestarian dan konservasi sumberdaya alam
khususnya sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil di Sulawesi Tenggara. Disamping itu juga anggota Langkoe Diving
Club – FPIK UHO juga banyak
terlibat dalam kegiatan penelitian maupun survei kondisi sumberdaya perairan
sebagai tenaga lapangan.
Dalam rangka menjalankan roda organisasi
dan menunjang kegiatannya
Langkoe Diving Club (LDC-FPIK)
UHO dalam kelembagaannya memiliki Dewan Pembina yang
berasal dari Dosen FPIK UHO yang bersimpati terhadap kelompok ini
dan Dewan Pengurus. Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Terlampir.
B. 1. Tugas dan Fungsi
Menghimpun
dan mengembangkan sumberdaya manusia akademis pencinta alam perairan.
Melaksanakan
kegiatan-kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan dan
pengabdian pada masyarakat sebagai pilar
pembangunan bangsa.
Mengembangkan
olahraga renang dan selam dikalangan akademis dan masyarakat.
B.2. Program Kegiatan
Mengadakan
dan menyelenggarakan kegiatan riset dan penelitian yang berkaitan dengan
kelautan dan perikanan.
Menyelenggarakan
pendidikan dan latihan renang dan selam serta pengenalan keanekaragaman hayati
ekosistem pesisir dan kelautan.
Pengabdian
masyarakat sebagai pilar pengembangan potensi wisata bahari yang ada di
Sulawesi Tenggara.
B.3. Strategi
Mengaktifkan dan mengefektifkan potensi sumberdaya manusia yang ada serta
segala sarana dan prasarana yang dimiliki dan mengembangkannya.
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
terutama para donatur yang bersimpati
dan mendukung program organisasi.
B.4.
Kerjasama
Sampai saat ini Langkoe Diving Club
(LDC-FPIK) telah menjalin kerjasama dalam bentuk kegiatan dengan berbagai pihak intasi terkait.
Kerjasama dengan pihak instansi terkait terlampir.
Dari tugas, fungsi dan program kegiatan
serta strategi kemudian dirumuskan dalam suatu Visi Misi Lembaga yang
pada kepengurusan saat ini sedang dijalankan yaitu periode 2015-2016. Berikut
adalah Visi Misi Lembaga.
Gambar
4. Visi Misi Lembaga LDC-FPIK UHO 2015-2016
Lampiran
1. Dewan Pembina dan
Dewan Pengurus
Sesuai Surat
Keputusan NO:001/KPTS/LDC-FPIK-UHO/XI/2015
struktur Dewan
Pembina dan Dewan Pengurus LDC-FPIK UHO adalah sebagai berikut:
Ø Dewan Pembina
Sjamsu Alam Lawelle, S.Pi., MM (Koordinator)
Dr. Ir. Muh. Ramli, M.Si
Ir. Halili, M.Si
Dr.
Ir. Andi Irwan Nur, MES.
Ahmad Mustafa, S.Pi., M.Si
Risfandi,
S.Pi., MM
Subhan,
S.Pi., M.Si
Rahmadani,
S.Pi., M.Si
Ø Dewan Pengurus
Ketua Umum : Hasan Muniaha
Sekretaris Umum : Indra Suhendra
Bendahara Umum : Miftahul Fadila
2. Kegiatan-Kegiatan LDC
Kegiatan-kegiatan LDC –
Perikanan Unhalu yang telah di lakukan sejak berdiri hingga saat ini dan
kegiatan Anggota LDC FPIK UHO dalam berpartisispasi pada kegiatan lainnya, antara lain terdiri dari:
1.
Survei
kondisi Ekosistem Terumbu Karang dan Pemasangan Transek Permanen di Teluk
Lasolo, (proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 1998/1999 BAPPEDA Prov. Sultra)
oleh KKWPL-Unhalu dan LEPPSEK (Desember 1998); LDC – Perikanan unhalu sebagai
Anggota Tim Peneliti.
2.
Lomba
Menggambar tingkat SD, SLTP, SMU, dan sederajat dengan tema” lingkungan
Sekolahku Yang Asri” dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Thn
1999. LDC – Perikanan Unhalu Bekerja
sama dengan Yayasan KEHATI (Juni 1999); Pelaksana.
3.
Survei
dan Pengambilan Data Dasar Terumbu Karang Di Perairan Pulau Muna, Sultra oleh
BAPPEDA Tk. II Muna (Oktober 1999); LDC – Perikanan Unhalu sebagai Anggota Tim
Peneliti.
4.
Survei
Kondisi Fisika dan Kimia Perairan Teluk Kendari Bagian Luar oleh KKPWL Unhalu
(Oktober 1999); LDC – Perikanan Unhalu sebagai Anggota Tim Peneliti.
5.
Pendidikan
Pelatihan Selam dan Metodologi Penelitian Kondisi Ekosistem Terumbu Karang,
oleh P3O-LIPI, Unhalu dan BAPPEDA Prov. Sultra di Kendari (28 November – 7
Desember 1999); LDC – Perikanan Unhalu sebagai Anggota Tim Peneliti.
6.
Pendidikan
Selam Non Lisensi “ Peningkatan Mutu Sumberdaya Manusia Terhadap Pengelolaan
Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Kelestarian Lingkungan Hidup”. LDC – Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan
COREMAP BAPPEDA Prov. Sultra. (Februari
2000); Pelaksana.
7.
Pelatihan
Teknis Perencanaan dan Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat Angk.
II (proyek Penunjangan COREMAP dan
MAREMAP 1998/1999 BAPPEDA Prov. Sultra) di Kendari (Maret 2000); LDC –
Perikanan Unhalu sebagai Instruktur Lapangan.
8.
Penelitian
“ Identifikasi Terumbu Karang dan ikan Karang di Perairan Teluk Kendari Bagian
Luar “ (April 2000); LDC – Perikanan unhalu sebagai Anggota Tim Peneliti.
9.
Survei
Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Tolandona (Tomia) Kepulauan Wakatobi Sultra,
dalam Rangka UKL-UPL Wakatobi Dive Resort oleh PSL Unhalu (Mei 2000); LDC –
Perikanan Unhalu sebagai Anggota Tim Peneliti.
10.
Visualisasi
Bawah Air Pulau Hoga dan Pulau Tolandona, Kepulauan Wakatobi (proyek
Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2000/2001 BAPPEDA Prov. Sultra) Oleh Jurusan
Ilmu Kelautan Univ. Hasanuddin (Oktober 2000); LDC – Perikanan Unhalu sebagai
Anggota Tim Peneliti.
11.
Kegiatan
Pengamatan Lapangan dan Pengawasan Wilayah Laut dan Pesisir di Sultra (proyek
Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2000/2001 BAPPEDA Prov. Sultra) di Perairan
Kendari dan Selat Tiworo, Muna (November 2000); LDC – Perikanan Unhalu sebagai
Anggota Tim Peneliti.
12.
Survei
Kondisi Komunitas (Terumbu Karang, Lamun, Manggrove dan rumput Laut) Hasil
Citra-Satelit di Selat Tiworo Kab. Muna-Sultra (April 2001); LDC – Perikanan
Unhalu sebagai Anggota Tim Peneliti.
13.
Ekspedisi
Napoleon I : “ Survei Potensi Pulau Sagori dan Sekitarnya (Terumbu Karang, Ikan
Karang, Lamun, rumput Laut, Molusca dan Biota Lain) di Kabupaten Buton-Sultra
(proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2001/2002 BAPPEDA Prov. Sultra) LDC –
Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra (Juli 2001); Pelaksana.
14.
Latihan
Perairan Terbuka I, II, III,
(proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2001/2002 BAPPEDA Prov. Sultra) LDC –
Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra 2001
15.
Program
Rehabilitasi Terumbu Karang dengan Sistem Transplantasi di Pulau Hari Kec.
Laonti Kab. Kendari oleh Yayasan Bahari (YARI) bekerja sama dengan Integrated
Conservation and Development Project (ICDP), Care Internasional Indonesia
Sulawesi Tenggara (Januari - Desember 2002); LDC – Perikanan Unhalu sebagai
Anggota Tim Peneliti.
16.
Pelatihan
Selam Lisensi One Star (A1). (Maret
2002). LDC – Perikanan Unhalu;
Pelaksana.
17.
Latihan
Selam Intensif I. (proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2001/2002 BAPPEDA
Prov. Sultra) LDC – Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra
(September 2002); Pelaksana.
18.
Latihan
Selam Intensif II. (proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2001/2002 BAPPEDA
Prov. Sultra) LDC – Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra
(September 2002); Pelaksana
19.
Studi
Evaluasi Fisika, Kimia dan Biologi di Perairan Teluk Kendari (Oktober 2002); LDC – Perikanan Unhalu sebagai Anggota
Tim Peneliti.
20.
Survei
Kondisi Terumbu Karang dan Ikan Karang di Kec. Tiworo Kab. Muna, Sultra
(November 2002); LDC – Perikanan Unhalu sebagai Anggota Tim Peneliti.
21.
Latihan
Orientasi Bawah Air. (proyek
Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2001/2002 BAPPEDA Prov. Sultra) LDC – Perikanan
Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra (September 2002); Pelaksana
22.
Studi
Kelayakan Sistem Sertifikasi Produk Konsumsi Laut (Kerapu, Lobster, dan
Kepiting ) di Indonesia oleh WWF – Indonesia, Yayasan ULI Peduli Bekerja sama
dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pesiosir dan Pedalaman (LEPMIL) April
2003. LDC – Perikanan Unhalu sebagai
Anggota Tim Peneliti.
23.
Reef
Check Training di Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa. Oleh WWF – Indonesia, The Nature Conservacy dan
Operatian Wallacea. Mei 2003. . LDC
– Perikanan Unhalu sebagai Anggota Peserta.
24.
Pelatihan Monitoring Coral di Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa. Oleh WWF – Indonesia, The Nature Conservacy dan Balai Taman Nasional
Wakatobi dan Balai Taman Nasional
Komodo. (20-29 Mei 2003) LDC –
Perikanan Unhalu sebagai Anggota Peserta.
25.
Reef
Check di Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Propinsi
Sulwesi Tenggara. Kerja sama WWF –
Indonesia dan LDC – Perikanan Unhalu. Kendari.
Juni 2003. Sebagai Pelaksana.
26.
Reef
Check di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Kendari. Propinsi Sulwesi
Tenggara. Kerja sama WWF – Indonesia dan LDC – Perikanan Unhalu. Kendari.
Juni 2003. Sebagai Pelaksana.
27.
Latihan
Selam Intensif I. (proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2003/2004 BAPPEDA
Prov. Sultra) LDC – Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra
(September 2004); Pelaksana
28.
Latihan
Selam Intensif I. (proyek Penunjangan COREMAP dan MAREMAP 2003/2004 BAPPEDA
Prov. Sultra) LDC – Perikanan Unhalu Bekerja sama dengan BAPPEDA Prov. Sultra
(September 2004); Pelaksana
29.
Reef Check di Desa Waworaha Kecamatan Soropia
Kabupaten Konawe Propinsi Sulwesi Tenggara.
Kerja sama WWF – Indonesia dan LDC – Perikanan Unhalu. Kendari.
Juni 2004. Sebagai Pelaksana.
30.
Reef Check di Pulau Bokori Kecamatan Soropia
Kabupaten Konawe Propinsi Sulwesi Tenggara.
Kerja sama Jaringan Kerja Reef Check Indonesia (JKRI) dan LDC –
Perikanan Unhalu. Kendari. Desember 2005. Sebagai Pelaksana
31.
Mengikuti
Upacara Bendera di Bawah Laut (Sail Bunaken) dalam rangka memperingati Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2009. Sebagai peserta.
32.
Transplantasi
Terumbu Karang di Pulau Hari pada kegiatan Coral
Day kerja sama LDC – Perikanan Unhalu, Corona Sultra dan HDC. Konawe
Selatan. 2009. Sebagai pelaksana.
33.
Transplantasi
Terumbu Karang di Pulau Hari dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup.
Kerjasama LDC – Perikanan Unhalu, HDC dan PT. Garuda Airlines kendari. Juni
2010. Sebagai pelaksana.
34.
Mengikuti
Upacara Bendera Bawah Laut (Sail Wakatobi) dalam rengka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17
Agustus 2010. Sebagai peserta.
35.
Peduli Lingkungan, Garuda Indonesia dan Langkoe Diving Club
(LDC) Transplantasi Karang dan Lepas Penyu di Pulau Hari, 8 Juni 2011
36.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup (Penanaman
Mangrove di Teluk Kendari) kerja sama dengan BLH 2012
37.
Penanaman Mangrove Di Perairan Sambuli Kerjasama
dengan YARI 2013
38.
Upacar underwater 17 Agustus 2014 (Sail Kolaka)
39.
Peingatan HUT LDC ke XVI 2014 Kerjasama Dinas
Kebersihan
40.
Pra Ekpedisi Mini di Perairan Tanjung Tiram
Kerjasama FPIK UHO
41.
Kemarehabnas (Kema Rehabilitasi Nasional)
kerjasama HISUPERINDO, HMPS MSP FPIK UHO, Bank BI. LDC sebagai salah salah satu
pelaksana kegiatan transplantasi karang dan anemon di Desa Rumba-Rumba Konsel.
3. CURICCULUM VITAE ORGANISASI
Nama Organisasi : Langkoe Diving
Club (LDC-FPIK) UHO
Tanggal Berdiri : 13 November
1998
Status Organisasi : Organisasi
Mahasiswa
Nomor SK : NO:001/KPTS/LDC-FPIK-UHO/XI/2015
Ketua/Direktur : Hasan Muniaha
Ketua
Dewan Pembina : Sjamsu Alam Lawelle, S.Pi., MM
Nomor Rekening : 0434958573-IDR
Nama Rekening : EDI QQ LANGKOE DIVING CLUB
Alamat Bank : BNI Syariah Kendari
Alamat Organisasi : Lt II.
Gedung FPIK UHO Anduonohu Kendari 93232
E-mail : langkoe.ldc@gmail.com
Hasan, tolong di perbaiki bbrp kalimat yg salah ketik dan kata-kata yang belum nyambung. Paling tidak yang ada sekarang bisa dijadikan patokan. Terima kasih
BalasHapusiya siap pak..
HapusHasan, tolong di perbaiki bbrp kalimat yg salah ketik dan kata-kata yang belum nyambung. Paling tidak yang ada sekarang bisa dijadikan patokan. Terima kasih
BalasHapus